MENURUT INDONESIA BAHWA KESEJAHTERAAN ITU IDENTIK ATAU SAMA DENGAN PEMBANTAIAN BANGSA WEST PAPUA DENGAN STIGMA OPM, MITOS SEPARATIS DAN MAKAR

[13/4 07.49] Bpk Dr. Yoman: WEST PAPUA:

RAKYAT & BANGSA WEST PAPUA TIDAK ADA MASA DEPAN DALAM INDONESIA
(Rakyat & Bangsa West Papua Jangan Tertipu Lagi)

Oleh Gembala Dr. Socratez S.Yoman
POST nggolalok wandikbo

1. Pendahuluan

Saya secara personal apresiasi sikap pak Ir. Joko Widodo Presiden Republik Indonesia. Pak Jokowi sudah berkunjung berulang kali ke West Papua. Pak Jokowi kunjungi pasar, naik motor, gendong anak-anak, salam, kununjungi jembatan dan Freeport.

Apakah pendekatan ini untuk memenangkan hati rakyat West Papua?

Apakah pendekatan ini untuk tumbuhkan kepercayaan rakyat West Papua yang sudah botak/hilang?

Apakah pendekatan ini untuk melayani kepentingan tekanan Internasional? Dalam bahasa diplomasi,apakah pak Jokowi sedang mengumpulkan materi diplomasi untuk meng-counter tekanan Internasional?

2. Akar masalah West Papua belum disentuh

Pemerintah Indonesia berjuang keras untuk mengalihkan/membelokkan akar konflik berkepanjangan bangsa West Papua dengan bangsa Indonesia.

2.1. Menurut Indonesia mempromosikan akar masalah West Papua ialah kesejahteraan dan pembangunan infrastruktur. Ini hanya sejarah yg mengulang/ memutar rekaman tahun 1969.

Menteri Dalam Negeri RI pada Juni 1969 di Merauke pada saat pelaksanaan pepera, dia meminta anggota Dewan Musyawarah pepera utk menentukan masa depan mereka dengan mengajak bahwa mereka satu ideologi Pancasila, satu bendera, satu pemerintah, satu negara dari Sabang-Merauke:

"...pemerintah Indonesia, berkeinginan dan mampu lindungi utk KESEJAHTERAAN rakyat Irian Barat; oleh karena itu, tdk ada pilihan lain, tetapi tinggal dengan Republik Indonesia."

(Sumber: United Nations Official Recodrs 1812th Plenary Meeting of the UN Assembly, agenda item 98, 19 November, paragraf 18, hal.2)

Janji ini selama 49 tahun, Indonesia wujudkan dengan membantai rakyat West Papua seperti hewan dan binatang atas nama kepentingan keamanan nasional. Kehadiran Indonesia di West Papua dengan wajah pemerintahan militer mengukir sejarah penderitaan panjang yang memilukan hati,
[13/4 07.50] Bpk Dr. Yoman: mencucurkan air mata, meneteskan darah dan seluruh tanah West Papua dari Sorong-Merauke menjadi kuburan dan tulang belulang berserakkan.

Menurut Indonesia bahwa KESEJAHTERAAN itu identik atau sama dengan pembantaian bangsa West Papua dengan stigma OPM, mitos Separatis dan Makar. Indonesia tidak merasa bersalah membantai dan memusnahkan bangsa West Papua. Pemerintah Indonesia menutupi akar masalah West Papua dengan kekerasan dan kekejaman.

Akar masalah yang harus diselesaikan bangsa Indonesia dengan bangsa West Papua ialah status politik dan sejarah penggabungan West Papua ke dalam wilayah Indonesia dengan tulang punggung militer Indonesia. Indonesia juga harus bertanggungjawab pelanggaran berat HAM selama 57 tahun.

2.2. Naik motor, kunjungi Pasar, kunjungi jembatan, gendong anak-anak, salam/senyum/ sapa manis bukan solusi akar masalah West Papua. Pak Jokowi belum menyembuhkan luka dan belum akhiri air mata dan belum menghentikan tetesan darah rakyat dan bangsa West Papua.


Harga manusia West Papua terlalu murah di mata Indonesia. Karena Indonesia kejar dan butuh tanah dan sumber daya alam.

3. Kesimpulannya

3.1. Dibalik sapaan manis pak Jokowi, senyuman indah pak presiden Republik Indonesia, menggendong anak-anak kecil bangsa West Papua tersembunyi kejahatan, kekerasan, penipuan, berpura-pura, tanpa harapan bagi rakyat dan bangsa West Papua.

3.2. Senyuman dan sapaan manis itu menjadi kenyataan bahwa itu bukan senyum berpura-pura HARUS memastikan dengan jalan: Selesaikan akar masalah, yaitu status politik dan sejarah penggabungan West Papua ke dalam wilayah Indonesia dan menyelesaikan kasus pelanggaran berat HAM dengan menghukum semua penjahat. Contohnya: tangkap, adili, penjarakan dan pecat pembunuh 4 siswa pada 8 Desember 2014 di Paniai. Karena bpk Presiden Jokowi sudah JANJI selesaikan kasus ini pada Desember 2014.

3.3. Martabat kami bangsa West Papua tidak bisa digadaikan dengan senyuman manis yang berpura-pura.

IWP, 13/04/2018; 07:19

Comments

Popular Posts