Ketika Semua Buntu☝️⛔️

#renunganku#
Oleh
Pdm. Dodi Togatorop s.Th.MA.IE
Edit by N wandikmbo

Lukas 22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."✍️๐Ÿ“š

Ketika Yesus memberitahu Petrus, Dia berdoa untuknya, Dia menjelaskan doa khusus ini karena "Setan telah meminta untuk menyaring kalian semua sebagai gandum" (Lukas 22:31 NIV).✍️๐Ÿ“š

Sekarang, bagi saya, ini menimbulkan pertanyaan: Tuhan, apakah saya harus mengatakan "ya"? Mungkin ada hari dimana kita bertanya-tanya apakah Tuhan membiarkan Setan menyaring kita. Tetapi, jika itu benar, kita dapat memilih untuk percaya bahwa Tuhan masih memegang kendali dan kehadirannya di dalam diri kita lebih besar daripada roh yang ada di dunia ini (1 Yohanes 4: 4).๐Ÿค”☝️

Dengan membiarkan kita diayak, Tuhan menyingkirkan semua gangguan dan hal-hal yang mungkin menghalangi kita untuk memenuhi tujuan Tuhan.๐Ÿ‘๐Ÿค”

Renungkanlah!
(1) Cara Yesu…

Ayub 19:8 Jalanku ditutup-Nya dengan tembok, sehingga aku tidak dapat melewatinya, dan jalan-jalanku itu dibuat-Nya gelap.✍️๐Ÿ“š

Ketika mengalami persoalan dalam hidup apapun itu, kebanyakan orang akan bertanya dan merindukan jawaban atas pertanyaan abadi “mengapa” Allah mengijinkan semua itu terjadi.☝️๐Ÿค”

Menyikapi begitu banyak peristiwa bencana yang terjadi di dunia ini seperti penembakan anak sekolah di Florida US baru-baru ini, bahkan peristiwa 14 tahun yang lalu dimana Tsunami yang menewaskan 280.000 orang di Asia sesudah Natal tahun 2004, majalah Slate merilis artikel berjudul “Kirimkan Pesan kepada Allah: Kali ini Dia sudah keterlaluan.” Di dalam artikel itu, Heather MacDonald menulis, “Sudah tiba saatnya memboikot Allah.” Bahkan dalam tulisannya ia bertanya; ”Dimana gerangan dorongan Allah untuk bersikap baik? Dia memperoleh pujian atas hal-hal baik, tetapi tidak dipersalahkan atas hal-hal buruk yang terjadi.”๐Ÿ“š✍️

Ayub pun mengalami situasi yang tidak mudah dalam hidupnya. Allah seolah-olah tidak peduli akan penderitaan yang ia alami. Allah berdiam diri. Jalannya ditutup tembok. Kalau pun ada jalannya, jalan itu begitu gelap. Dimana Tuhan pada saat-saat gelap seperti itu? Mungkin sekali kita juga saat ini sedang berada di jalan seperti itu.☝️๐Ÿค”

Renungkanlah!
(1) Camkanlah! Tragedi kehidupan ini sesungguhnya tidak mengajarkan hal baru perihal dunia yang kita huni. Skala penderitaan tidak mengubah pokok-pokok persoalan yang mendasarinya. Penderitaan, kejahatan, dan kematian merusak planet kita, dan malapetaka memperparah kesengsaraan yang sudah begitu kita kenal & tahu bahwa semua bermula dari Kejadian pasal 3. Maka pertanyaan mengapa tidak cukup menghibur kita sekalipun akhirnya kita tahu alasannya. Yang penting saat ini bukan pertanyaan “mengapa” tetapi “bagaimana” kita memberi tanggapan bijak terhadapnya. ✍️ MENCARI TAHU ALASAN TIDAK CUKUP UNTUK MENGHIBUR MEREKA YANG MENDERITA. MENDAMPINGI, DUDUK DIAM TANPA KATA DI DEKATNYA ADALAH CARA BIJAK MENGUATKAN MEREKA YANG MENDERITA.๐Ÿค”๐Ÿ‘

(2) “Kita bebas menolak Allah dan cara dunia ini berputar, saya sendiri menghormati Allah yang tidak saja memberi kita kebebasan untuk menolak-Nya, bahkan untuk menyalibkan putra-Nya, tetapi juga memasukkan kata-kata penolakan di dalam Kitab Suci kita.” Nabi Yesaya menyatakannya;”Sungguh, Engkau Allah yang menyembunyikan diri” (Yes.45:15). ✍️ BERSYUKURLAH, KALAU KITA PERCAYA KEPADA ALLAH YANG MAHA TAHU & MENGERTI PENDERITAAN KITA. SETIAP UNGKAPAN KATA-KATA AKIBAT PENDERITAAN TIDAK MEMBUAT IA TERSINGGUNG DAN MARAH. IA MEMBIARKAN, KARENA IA TAHU BATAS KEMAMPUAN KITA. PADA SAAT YANG TEPAT IA TURUN TANGAN. JANGAN GELISAH HATIMU, PERCAYA SAJA KEPADAKU, DEMIKIAN KATA YESUS (Yoh.14:1).๐Ÿค”๐Ÿ‘

God Bless You!๐Ÿ˜‡๐Ÿ›๐Ÿ‘

Comments

Popular Posts